Selasa, November 02, 2010

Penanggulangan Bencana : Meletusnya Merapi Oktober 2010 dan Tsunami Mentawai

Kita telah menyaksikan, Bangsa Indonesia kembali mendapatkan peringatan dengan beruntunnya musibah dan bencana alam. Bahkan sebagian orang mengatakan ini bukan lagi peringatan tetapi sudah merupakan hukuman, azab, siksa dari Alloh terhadap bangsa ini, karena telah banyak melanggar semua apa yang telah diperintahkanNya dan apa yang dilarangNya. Bagi penulis, apapun sebutan orang terhadap musibah dan bencana ini, kita yang masih diberi kesempatan hidup, sehat dan selamat harus bisa mengambil hikmah positip dari semua kejadian ini. Dalam beberapa bulan terakhir saja mulai dari banjir di Wasior - Papua, kemudian meletusnya gunung Merapi di Yogjakarta, berlanjut dengan gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala righter dan lebih dahsyat lagi disusul dengan musibah gelombang tsunami.

Ambil Hikmah Positipnya, Berkolaborasilah Para Ilmuwan dan Pakar apa saja
Bagi penulis, Bangsa Indonesia sedang diuji kecerdasannya. Dengan berulangnya musibah dan bencana, yang selalu menelan korban baik harta, tenaga, waktu, sumber daya, bahkan nyawa manusia. Kenapa demikian? Marilah kita pikirkan sejenak, apa yang sebenarnya terjadi.

Dari setiap kejadian bangsa ini diwajibkan untuk bisa mengambil pelajaran, apa yang seharusnya dan terbaik dilakukan sebelum, saat dan setelah kejadian itu. Sebelum kejadian musibah atau bencana terjadi, Alloh selalu memberikan tanda-tanda yang menjadi standar atau sunnatulloh yang bisa dikenali. Saat kejadian musibah terjadi juga bisa dikenali karakteristik dan perilaku kejadian itu. Dan setelah kejadian musibah terjadi, juga bisa dikenali apa saja yang menjadi dampak dan korban atas kejadian tersebut.

Dengan dapat dikenalinya semua karakteristik, perilaku kejadian itu, maka kita dapat merencanakan untuk melakukan sesuatu apa yang terbaik harus kita lakukan terhadap karakteristik dan perilaku bencana tersebut.Kita dapat mengembangkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara komprehensif dan integral. Kita dapat mengembangkan satu kerjasama yang brilian antar semua pihak yang terkait untuk mengembangkan sistem ini. Sistem early warning, berikut sistem mitigasinya dapat dimulai dengan membentuk kolaborasi antar semua komponen, bisa juga dimulai dengan membentuk IT Steering Committe khusus untuk memujudkan sistem ini. Keterlibatan semua pihak tidak bisa diremehkan.

Pakar Geologi dan Geografis mengidentifikasi lokasi dan titik-titik rawan bencana. Pakar BMKG mengidentifikasi karakteristik dan kemungkinan-kemungkinan cuaca dan iklim yang terus berubah. Pakar Komunikasi mengidentifikasi bagaimana membuat komunikasi yang mudah dan menyeluruh. Pakar Kesehatan dan makanan mengidentifikasi bagaimana menolong dan membuat sehat kembali para korban juga semua orang yang terlibat. Pakar Keamanan mengidentifikasi bagaimana mengamankan semua sumber daya dan sistem yang ada. Pakar Mitigasi bencana mengidentifikasi bagaimana melakukan mitigasi yang terbaik. Pakar Logistik mengidentifikasi bagaimana melakukan persiapan dan distribusi logistik dengan terbaik. Pakar sarana prasarana mengidentifikasi bagaimana merancang dan merencanakan serta membangun sarana prasarana infrastruktur yang terbaik. Pakar teknologi informasi mengidentifikasi bagaimana seluruh sistem dirancang dan dibangun dengan terbaik. Pakar Penyemangat mengidentifikasi bagaimana semua yang terlibat tetap dan terus memiliki semangat untuk selalu menjadi lebih baik setiap saat.Dan pakar-pakar lainnya...

Kalau kita gunakan logika yang sederhana, Bangsa ini akan terus diuji dengan ujian-ujian seperti ini, sampai benar-benar lulus dan mampu menghadapi, menangani serta menyelesaikannya dengan baik. Logika terbaliknya bila bangsa ini belum mampu lulus dalam ujian ini, maka akan datang lagi ujian berikutnya. Inilah yang disebut penulis bahwa bangsa ini sedang diuji kecerdasan dan kesabarannya. Mau dan sungguh-sungguh mengambil hikmah pelajaran dari semua kejadian untuk menjadi lebih baik.

Kesadaran adalah pangkal tolaknya
Penulis yakin bangsa ini akan menjadi bangsa besar, bila telah sampai pada tahap lulus ujian itu. Namun sebelum pada tahap lulus ujian, tahap awal yang harus dilewati adalah kesadaran. Kesadaran akan adanya ujian ini. Kesadaran untuk menghadapi ujian ini. Kesadaran untuk bersatu. Kesadaran untuk mengagungkan Yang Maha Satu..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar