Sabtu, Oktober 02, 2010

Hikmah Kecelakaan Kereta Api Pemalang 2 Oktober 2010 Dini hari 03.05 WIB

Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un...inilah yang yang diperintahkah Alloh untuk diucapkan bila terjadi musibah. Sesungguhnya kita semua, semua makhluk ini datangnya dari Alloh dan sesungguhnya kepadaNya lah jua akan kembali. Kepada semua yang terkena musibah kecelakaan, para penumpang, petugas dan pegawai kereta api,
juga semua anggota keluarganya semoga yang meninggal diterima dan dibalas Alloh segala amal kebaikannya dengan balasan yang agung. Karena setiap yang hidup sudah pasti memiliki ajal dan tidak mungkin bisa ajal ditunda atau dipercepat bila memang belum saatnya tiba. Bagi yang masih hidup semoga kita semua diberikan kesabaran
yang indah, yang mampu memetik hikmah dari semua kejadian ini dan mampu membuat kita bertambah semangat dan semakin bersyukur kepada Alloh untuk berperilaku dan beramal dengan lebih baik lagi...


Kecelakaan Kereta Api Eksekutif Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya dengan Kereta Ekonomi Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang, hendaknya menjadikan Pemerintah dan Pihak Perkeretaapian terus mawas diri. Bahwa mereka melayani masyarakat harus lebih sungguh-sungguh lagi. Bagaimana memberikan pelayanan yang lebih nyaman yang membuat masyarakat bisa menikmati hidup dan aktivitasnya dengan indah dalam menggunakan jasa kereta api.

Sebagai angkutan penumpang massal dalam jumlah besar dan jarak yang jauh maka sudah selayaknyalah Kereta Api harusnya yang paling sungguh-sungguh memperhatikan unsur keselamatan dan kenyamanan semua pihak. Karena dengan kereta ini mobilitas dalam jumlah besar bisa dilayani. Keselamatan dan kenyamanan harus menjadi agenda utama Perkeretaapian Indonesia.

Dalam bidang Teknologi Informasi ada yang mengatakan Security is not Product, Security is process. Jadi Keamanan merupakan suatu proses yang sangat besar bergantung pada unsur ketaatan manusia pada SOP, prosedur yang semestinya dijalankan. Ada yang mengatakan berapa sih harga peralatan sensor yang memungkinkan zero failure? Kalo toh ini bisa dibeli kembali juga kepada petugasnya, seberapa disiplin dia me-maintenance dan mengecek kesiapan peralatan setiap saat. Tetap peran manusia tidak bisa ditinggalkan. Ada yang mengatakan Apa tidak bisa Perkeretaapian itu menerapkan suatu prosedur pengamanan lebih dari lima. Jika satu gagal, maka yang kedua, jika kedua gagal maka yang ketiga, jika ketiga gagal, maka yang keempat, jika yang keempat gagal yang kelima. Sampai benar-benar terakhir...Ini baru sungguh-sungguh. Intinya perlu kesungguhan...

Dari sisi kenyamanan,perlulah kita belajar ke luar negeri bagaimana mereka memberikan pelayanan yang nyaman kepada penumpang/. Cobalah datang ke China,Jepang,...dst. Naiklah kereta api di sana, atau ke Eropa sana... sudah waktu tempuhnya tepat dan cepat (350 KM/Jam, terbaru 500 KM/Jam), penumpang juga sangat nyaman di atas kereta. Kalo di Indonesia,..wah..kita bisa menyaksikan dan merasakan sendiri....

Semoga kejadian ini membuatku dan bangsaku mengambil hikmah dan menjadi lebih baik..Aamiin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar