Kecelakaan Kereta Sering Terjadi di Area Stasiun
Inna lillahi wa inna ilahi roojiun,..kembali terjadi lagi tadi pagi sekitar pukul 02.30 WIB tabrakan kereta api di stasiun Langensari 8 km sebelah barat stasiun Meluwung Cilacap. Tabrakan terjadi diduga karena Kereta api bisnis Mutiara Selatan yang berangkat dari Surabaya jam 16.30 sore menuju Bandung, memasuki jalur yang sama saat di stasiun Langensari sudah menunggu kereta ekonomi Kutojaya Selatan yang berangkat dari Bandung pukul 21.30 menuju Kutoarjo akan melanjutkan perjalannanya.
Berikut ini saya cuplik berita dari beberapa media :
TRIBUNNEWS.COM, BANJAR
Kecelakaan kereta api (KA) terjadi di Stasiun Langensari, Banjar, Jawa Barat, Jumat (28/1/2011) pukul 02.30 WIB. KA Kutojaya dari Bandung tujuan Kutoarjo menabrak KA Mutiara Selatan yang berangkat dari Surabaya menuju Bandung.
Akibat tabrakan ini, lokomotif KA Mutiara Selatan dan Kutojoyo anjlok. Beberapa gerbong kedua kereta juga anjlok. Lokasi kecelakaan sekitar 8 kilometer sebelah barat Stasiun Meluwung, Cilacap.
Diduga kecelakaan ini mengakibatkan korban. Namun, petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Meluwung, Jawa Tengah, belum bisa memastikan adanya korban tewas atau luka-luka.
Kepala Humas PT Kereta Api Mateta Rizalulhaq membenarkan peritiwa terjadinya tabrakan KA Mutiara Selatan dengan KA Kutojaya, Jumat Dini Hari.
"Betul mas, tadi pagi pukul 2.30," katanya.(*)
TVone.com - Puwokerto, (tvOne)
Kereta Api Mutiara Selatan Menghantam Kereta Api Kutojaya di Stasiun Langensari, Purwokerto, Jawa Tengah.
Humas Daops V surono mengatakan Kereta Kutojaya Jurusan Bandung - Kutoarjo Jawa Tengah menabrak Kerata Api Mutiaara Selatan Jurusan Bandung - Surabaya dihubungi tvOne membenarkan peristiwa tersebut. Ia menceritakan peristiwa kecelakaan terjadi di stasiun Langen, Banjar, Jawa Baratpukul 03.00 WIB.
Ia menambahkan Kereta Api Mutiara Selatan seharusnya masuk di jalur 2, namun ia menerobos masuk ke jalur 3 yang pada saat itu kereta api Kutojaya sedang menunggu sinyak untuk keluar stasiun langgen, Banjar, Jawa Barat
Belum ada laporan korban jiwa akibat kecelakaan tersebut, hingga kini proses evakusi masih berlangsung sementara warga mulai berbondong-bondong meyaksikan peristiwa tersebut.
JAKARTA, KOMPAS.com
Korban tewas akibat kecelakaan dua kereta api di Stasiun Kelangen, Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (28/1/2011) sekitar pukul 02.30 WIB, diperkirakan mencapai belasan orang.
Seorang saksi mata, Angga Prasetya, saat dihubungi Kompas.com, menuturkan, kecelakaan terjadi ketika KA Mutiara Selatan jurusan Surabaya-Bandung menabrak KA Kahuripan jurusan Bandung-Surabaya yang sedang berhenti di jalur 3.
Angga Prasetya adalah penumpang di gerbong 3 KA Mutiara Selatan dari Surabaya. Karyawan bidang Technical & Production Supports di stasiun televisi swasta itu bersaksi, belasan penumpang yang tewas adalah mereka yang duduk di gerbong 1.
"Masih ada yang terjepit dan belum dievakuasi," kata Angga. Menurut dia, saat ini sejumlah personel dari Polsek Purwoharjo sudah berdatangan ke lokasi kejadian. Mereka terus mengevakuasi para korban dengan dibantu oleh warga setempat. "Sekarang juga sudah ada empat ambulans yang datang," katanya.
Ia menambahkan, tidak ada korban tewas dari penumpang KA Mutiara Selatan yang menabrak. Namun, lanjutnya, banyak juga yang luka parah.
Setidaknya Dua Tewas dalam Kecelakaan Kereta
Kecelakaan terjadi di Langensari Banjar, Jawa Barat.
VIVAnews
Kecelakaan kereta api yang terjadi di Langensari Banjar, Jawa Barat, memakan korban. Kecelakaan ini melibatkan KA Mutiara Selatan dan KA Kutojaya Selatan. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 02.00 Wib, Jumat, 28 Januari 2011.
KA Mutiara Selatan berangkat dari Surabaya menuju Bandung sedangkan Kutojaya berangkat dari Bandung menuju Purwokerto.
"Sudah ada laporan dua korban tewas. Ambulan-ambulan juga terus berdatangan ke rumah sakit," kata Rudi, petugas RSU Banjar.
Lokasi kejadian cukup jauh dari rumah sakit. Setidaknya harus menempuh 12 kilometer dari lokasi menuju rumah sakit yang memakan waktu setengah jam.
Keseriusan Perlu Ditambah, agar Jangan Masuk Lubang Kedua Kali
Saya sangat sering naik kereta Mutiara Selatan dari Surabaya Bandung maupun sebaliknya, bahkan mungkin lebih dari puluhan kali sejak tahun 2009, ketika saya harus tugas belajar di Bandung. Termasuk naik kereta Kutojaya Selatan yang berangkat dari stasiun Kiara Condong Bandung menuju Kuatoarjo juga sering saya lakukan. dari kutoarjo biasanya saya lanjut dengan kereta Pramex (Prambanan Express), atau Bengawan, atau Progo yang turun di Lempuyangan. Selanjutnya saya naik kereta Sritanjung ke Surabaya..Alhamdulillah selama ini aman dan nyaman-nyaman saja...
Sebagai orang beriman, setiap kejadian memang tidak terlepas dari takdirnya. Namun semua itu pasti ada kronologi kejadian yang disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan kita sendiri. Seperti halnya kejadian tabrakan kereta api ini, maupun kejadian apa saja di muka bumi ini.
Sebagai makhluk yang diberikan akal pikiran, kita diwajibkan untuk berpikir dan belajar dari setiap kejadian agar kita bisa menjadi lebih baik dan tidak mengulang kejadian buruk sebelumnya. Seperti pepatah mengatakan : jangan sampai masuk lubang dua kali. Kalu kita perhatikan, kita sering tidak hanya jangan sampai masuk lubang yang kedua kali. Tetapi sering masuk lubang berkali-kali.Jangan-jangan kita salah menerjemahkan kata pepatah tadi, kita memang sudah mengikuti untuk tidak masuk lubang kedua kali, yaitu dengan masuk lubang lebih dari dua kali,..benar juga memang...tetapi kan harusnya tidak begitu..?
Kita harus mau belajar,mau berpikir dan mau bertindak..ini kuncinya..Seperti kecelakaan kereta api yang sudah terjadi berkali-kali, kejadian pun sering ada di area stasiun. kenapa? Hal ini pasti terkait dengan lima hal berikut, InsyaAlloh:
apa salah kepala stasiun?
apa salah masinis?
apa salah rel keretanya?
apa salah lokomotifnya?
apa salah sistem dan alat kontrolnya?
pasti ada yang salah disini..Insya Alloh..
Bila yang salah Kepala Stasiun,..apa dia ngantuk? apa dia salah mengatur jalur dan sinyal? apa dia tidak ada alat bantu untuk memastikan keadaan rel sudah benar, keberadaan kereta yang mau datang dan berangkat sudah terkontrol...misalnya.Dan ini pasti bisa ada jalan keluarnya...InsyaAlloh...
Kalau yang salah masinisnya, apanya yang salah? mengantuk? tidak disiplin? tidak punya alat bantu atau sistem pengamanan dari salah jalur atau kontrol kecepatan?
Inipun pasti bisa diberikan jalan keluar...InsyaAlloh..
Dan seterusnya...semuanya bisa diberikan jalan pemecahan masalah... InsyaAlloh...Aamiin.
Ide Sensor Kejut Bagi Masinis
Masinis adalah juga manusia, yang bisa capek, ngantuk ataupun alpa..Apalagi yang bertugas pada jam-jam malam hingga pagi.Betapa besar dampaknya bagi Kereta yang dimuati banyak manusia bila masinis mengalami capek, ngantuk atau alpa, meskipun sebelum berangkat setiap masinis sudah diperiksa kesehatannya. Ada banyak gagasan sebenarnya utk mengatasi ini, salah satu ide yang akan membantu mengatasi hal ini, yaitu dengan dipasangnya alat kejut di kursi masinis. Alat kejut ini diaktifkan oleh sensor yang dipasang pada jarak sekitar 1000 M dari stasiun. Jadi pada saat kereta kurang 1000 M akan memasuki stasiun, alat kejut telah aktif memberikan kesadaran kepada masinis bahwa dia harus memperhatikan sinyal yang ada serta memilih jalur yang seharusnya dilalui.
Jumat, Januari 28, 2011
Kecelakaan Kereta Api 28 Januari 2011, Mutiara Selatan dan Kutojaya Selatan di Dekat Stasiun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
trims penulis blog ini.kami turut berduka cita bagi korban meninggal tabrakan kereta api kutojaya vs mutiara selatan. Untuk pjka tolong lebih hati2 supaya nggak terulang kembali.
sama sama pak...telah berkunjung di blog ini..
smg diberikan ketabahan bagi yg terkena musibah agar segera bisa bangkit kembali dari kesulitan...
dan bagi para petinggi, pelaksana, penanggungjwb smg menjadi pelajaran berharga utk selalu memberikan yg terbaik..aamiin
Turut Berduka cita dan prikatin atas tabrakanKA Kutojaya vs Mutiara Selatan. Daftar awal dlm kecelakaan KA di awal tahun 2011, semoga PJKA bisa memberi pelayanan terbaik bagi penumpang.
Orangtua Dosen saya menjadi salah satu korbannya, sehingga Bimbingan TA saya dibatalkan dikarenakan dosen harus mengurus ortunya dulu di banjar.
Trimakasih atas info nya.
trima kasih juga atas kunjungannya...
semoga ikhlas atas dibatalkan bimbingannya, karena dosen pembimbing sedang beribadah juga. birrul walidain..semoga urusan bpk/ibu dosen lancar....dgn begitu insyaalloh bpk/ibu dosen pembimbing akan diberi kemudahan utk membimbing mahasiswanya..semoga TA nya lancar dan membawa kesuksesan yg berkah..aamiin..
Posting Komentar